Bagi pasangan yang sedang merencanakan program kehamilan maka hendaknya melalukan hubungan suami istri pada saat istri dalam masa subur. Guna mengetahui masa subur wanita maka bisa menggunakan bantuan kalender Ovulasi. Baik itu menggunakan kalender manual atau kalender ovulasi online.
Tahapan Menuju Masa Ovulasi
Perlu diketahui terlebih dahulu tahapannya sebagai berikut.
Hari ke 1 hingga ke 7 Haid
Pada masa menstruasi sejak hari pertama sampai hari ketujuh masa haid maka kecil kemungkinan terjadinya kehamilan, di luar masa subur ini.
Hari ke 8 hingga ke 9, setelah Haid
2 hari setelah haid selesai atau pada hari ke delapan hingga kesembilan maka mulai memasuki tahap post menstruasi. Pada masa ini maka mulai ada kemungkinan untuk menjadi kehamilan.
Hari ke 10 hingga ke 14
Pada hari kesepuluh hingga keempat belas ialah memasuki tahapan waktu ovulasi. Pada masa inilah peluang terbesar kemungkinan terjadinya kehamilan di masa subur.
Hari ke 15 hingga ke 16
Pada hari kelima belas sampai keenam belas mulai memasuki tahap post ovulasi. Pada tahap ini masih ada kemungkinan untuk terjadinya kehamilan.
Hari ke 17 hingga ke 28
Pada hari ketujuh belas sampai keduapuluh delapan maka lapisan uterus akan mulai menebal, dan memasuki masa kurang subur sehingga sulit akan terjadinya kehamilan.
Cara Penggunaan Kalender Ovulasi
Catat dan hitung hari pertama menstruasi dalam satu bulan sampai ke bulan berikutnya.
Contoh
Jika di bulan Juni haid terjadi pada tanggal 1, Juli haid di tanggal 2 maka itu 32 hari, yakni jarak waktu sejak 1 Juni sampai 2 Juli.
Hitung siklus haid selama 6 bulan sampai 12 bulan.
Perhitungan masa subur dengan kalender ovulasi sangat dipengaruhi oleh waktu siklus haid. Satu siklus haid dihitung dari hari pertama haid terakhir hingga hari pertama haid yang baru saja terjadi. Tiap wanita mungkin memiliki siklus haid yang berbeda-beda, namun rentang normalnya berlangsung sekitar selama 24 hari sampai 38 hari.
Lalu cek dan hitung hari pertama ovulasi, dan hari terakhir masa ovulasi, yaitu saat sel telur dilepaskan ke rahim dan siap untuk dibuahi oleh sel sperma, sebagai berikut.
Hari Pertama Ovulasi
Hari pertamanya bisa dihitung dengan cara mengurangi siklus terpendek haid dengan 18.
Contoh
Jika siklus haid terpendek ialah 28 hari, sehingga 28-18 = 10, maka hari pertama dalam kalender ovulasi ialah hari ke 10 sesudah hari pertama haid.
Hari Terakhir Ovulasi
Hari terakhirnya bisa dihitung dengan cara mengurangi siklus terpanjang haid dengan 11.
Contoh
Jika siklus haid terpanjang ialah 32 hari, sehingga 32-11 = 21, maka hari terakhir dalam kalender ovulasi ialah hari ke 21 sesudah hari pertama haid.
Begitulah caranya. Hitung dan catat dengan teliti.