Dalam mengelola keuangan memang membutuhkan pertimbangan yang matang baik penggunaannya, tabungan, bahkan perencanaan untuk masa yang akan datang. Jika tanpa perhitungan yang matang, uang akan habis tanpa sisa. Perlu menyiasati keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang, tujuannya untuk kebutuhan masa yang akan datang supaya keuangan tetap aman dan teralokasikan dengan baik. Mengandalkan tabungan juga masih dikhawatirkan akan adanya inflasi yang bisa saja sulit dihadapi. Anda bisa mengatasinya dengan cara berinvestasi dana Anda untuk jangka panjang, salah satunya dengan menggunakan deposito berjangka. Berikut ini langkah-langkah mengenal, jenis, dan contohnya yang perlu Anda ketahui:
- Mengenal deposito berjangka
Deposito adalah suatu produk penyimpanan dana/keuangan yang telah disediakan bank dengan cara sistem penyetoran di awal dengan ketentuan penarikan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati oleh pihak nasabah dan bank. Deposito memiliki kelebihan tersendiri dibanding dengan rekening tabungan di bank. Suku bunga yang ditawarkan oleh bank untuk melakukan deposito lebih kompetitif dibanding dibanding dengan tabungan biasa. Jika Anda ingin menarik dana yang sudah Anda depositokan di bank dalam jangka waktu yang sudah disepakati berakhir, sebagian bank membolehkan penarikan deposito tersebut, namun Anda akan dikenakan penalti ataupun potongan yang Anda tanggung. Sebagian jangka waktu yang ditawarkan dimulai dari 1 hingga 24 bulan.
- Jenis-jenis deposito berjangka
Ada 3 jenis deposito yang paling dikenal di Indonesia sampai saat ini, berikut penjelasan singkatnya:
- Deposito berjangka ini ialah salah satu jenis deposito dalam durasi atau jangka waktu tertentu, dengan tempo penarikan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, dalam hal ini bank serta nasabah dari 1 bulan sampai 24 bulan. Deposito ini diterbitkan atas nama dari perorangan ataupun lembaga, pihak yang namanya tertera pada deposito tersebut yang bisa mencairkan deposito yang telah disimpan. Pencairan bunga dari deposito ini dapat langsung dikreditkan pada rekening nasabah dan dipotong pajak.
- Deposito on call berbeda dengan deposito sebelumnya, deposito ini menawarkan jangka waktu yang singkat, minimal 7 hari sampai kurang dari waktu 1 bulan. Akan tetapi, minimal jumlah yang harus disetorkan dalam jumlah yang lumayan besar, mulai dari setoran sebesar 50 juta hingga 100 juta rupiah sesuai dengan yang ditetapkan oleh bank. Dengan setoran yang tinggi, sebagai nasabah Anda bisa bernegosiasi dengan pihak bank terkait besaran suku bunganya.
- Sertifikat deposito hampir sama dengan deposito yang pertama dan memiliki jangka waktu tertentu dalam pencairan. Sertifikat deposito ini juga bisa diatasnamakan perorangan ataupun lembaga, pencairan pada deposito ini bisa Anda lakukan di awal, setiap bulan, ataupun pada saat jatuh tempo.
Informasi diatas terkait dengan deposito berjangka yang saat ini banyak diminati masyarakat kelas menengah dan atas untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Berikut juga dengan jenis-jenis deposito yang perlu Anda ketahui dan menjadi pertimbangan pengelolaan keuangan Anda.